Senin, 04 Mei 2015

Bukan Sekadar Peruntungan

"Hokimu tinggi banget ya," adalah suatu kalimat pujian tapi sebenernya ngeselin. Kenapa ngeselin?
Coba deh... Kita udah ngikutin semua proses (walaupun lalai), kita udah ada usaha, tapi pernyataan orang terhadap kita malah gitu. HOKI.
Seolah-olah kita doing nothing, eh... malah beruntung. Pernah ngerasain?

Saya seorang mahasiswi salah jurusan semester 4.
Saya kuliah seadanya, dan nggak pernah jadi sumber contekan tugas. Miris memang. Tapi ya mau gimana, namanya juga males. HEHEHEHE
Minimal saya ngerjain tugas lah ya kalau ada tugas, dateng kuliah juga nggak males-males amat. Hujan juga saya tetep kuliah. Kalau udah gitu, apa saya nggak pantes dapat B? C- pun?

Alkisahnya gini...
Ada seorang dosen yang rajin banget datengnya, dan saya nggak ngerti sama sekali pelajaran sama dosen itu. Walaupun nggak ngerti, tugas apapun tetep saya buat (yaaa nyontek sih), dateng juga rajin, paling ambil jatah absen cuma 2 kali, itupun karena JATAH, kan sayang kalau disia-siain. Nah pas lembar hasil studi udah bisa diakses, nilai saya B. Menurut saya sih normal karena usaha saya juga, tapi... menurut sebagian teman saya, saya hanya mengandalkan keberuntungan. Ya, keberuntungan. Hoki.
Kalimat yang saya dengar dari mulut mereka adalah:
"Lihat Ucin. Kuliah kayak gitu, nilainya tetep B. Hokinya tinggi..."
Mungkin bagi mereka, kalimat seperti itu sangat wajar untuk mahasiswi seperti saya. Tapi mereka lupa, bahwa saya juga berusaha untuk mendapatkan nilai itu. 

Saya tidak melulu memanfaatkan keberuntungan. Saya berusaha. Memang, bagi mereka sepertinya usaha saya tidak ada artinya, bagi mereka saya hanya punya satu usaha: berdoa untuk keberuntungan.
Kasihan banget ya saya.. Ya, biarin ajalah. Apapun yang ada dalam pikiran mereka, saya berusaha untuk tidak terpengaruh. Saya hanya bisa tersenyum apabila mereka berkata begitu. Karena kalau saya jawab juga percuma, mereka nggak bakal sadar kalau nggak ngalamin sendiri.

Saya harap suatu saat nanti mereka bakal tau kalau ini bukan sekadar keberuntungan, ini bukan sekadar harap, tapi ada usaha di dalamnya.

Untuk kamu yang sedang membaca ini, dan merasa kamu pernah merasakan apa yang saya rasakan... Sabar saja. Mungkin kita memang orang beruntung. Tapi ingat, keberuntungan kita selalu kita awali dengan usaha. Jangan hiraukan mereka yang memandang kita dengan sebelah mata.
Untuk kamu yang sedang membaca ini, dan merasa kamu pernah ngatain orang hanya mengandalkan keberuntungan... Selamat, kamu tidak ada di posisi kami. Semoga kamu bisa mengerti, tak ada keberuntungan yang tak disertai usaha dan doa. Tak ada keberuntungan yang benar-benar murni beruntung. Semoga kamu sadar, kamu adalah orang BERUNTUNG, yang tidak merasakan apa yang kami rasakan.

Percayalah, setiap manusia mempunyai peruntungannya masing-masing.

Padang, 4 Mei 2015.

Minggu, 08 Februari 2015

Berdiri Melawan Hati

Setelah lama patah hati, saya mencoba untuk tidak jatuh hati lagi. Karena seperti kata banyak orang, jika siap untuk jatuh hati, maka siap pula untuk terjatuh kembali. Tapi setahun belakangan, saya tidak bisa menahan hati, hingga saya jatuh cinta lagi. Saat itu, tiada hal yang lebih indah dibanding berbicara dengannya dan melihat dia tersenyum karena saya. Saya sadar bahwa saya jatuh cinta. Karena saat itu saya merasa kesepian jika dia tidak ada.  Tidak ada yang saya pedulikan tentangnya, selain hatinya yang kini ada bersama saya.
Hingga suatu saat, saya sadar, saya tidak bisa menerima hatinya yang ternyata masih tertulis nama kekasihnya. Ya, saya seorang yang jatuh cinta kepada kekasih orang. Dia punya pacar, tapi saya menjadi pacarnya pula.
Awalnya saya menganggap ini adalah hal biasa, karena mereka belum menikah, siapa yang tahu jodohnya. Makanya saya menganggap sepele hal itu. Terlebih lagi dia yang meminta saya untuk terus bersamanya, saya kira hal itu sudah cukup untuk membuat dia berhenti mencintai kekasihnya. Saya tidak pernah khawatir, karena dia selalu mempertahankan saya.
Semakin hari, dia dan kekasihnya semakin sering bepergian berdua. Pada mulanya saya yang sama sekali tidak khawatir, menjadi sangat cemburu. Saya begitu emosi, hingga saya meminta ia memilih antara saya dan kekasihnya. Dia tidak pernah memilih kekasihnya, dia selalu memilih saya, tapi dia tidak pernah ingin meninggalkan kekasihnya. Dia bilang terlalu banyak hal yang menghalangi perpisahan mereka, tidak ada alasan yang mungkin baginya untuk mereka berdua agar berpisah, Saya tidak bisa terima, tapi dia selalu bersikeras menahan saya agar tidak pergi. Hati saya pun memilih untuk memaafkan dan menerimanya kembali. Itu terjadi berulang-ulang. Saya selalu mengikuti hati saya yang hanya miliknya.
Suatu hari, dia pernah meminta saya untuk tidak membenci kekasihnya. Dia bilang kekasihnya tidak pernah membenci saya, kekasihnya tidak punya salah, jadi kenapa saya harus membenci kekasihnya? Lalu sepertinya saya menjawab tepat sasaran, hingga dia diam seribu bahasa. Saya bilang, "Coba kamu bilang ke dia kalau aku adalah kekasihmu, kira-kira dia bakal benci aku nggak? Kamu inget waktu kita cuma temenan, dia membenciku karena kita hanya bercerita?" dia tak sanggup mengatakan apapun lagi, hingga dia sadar bahwa disini saya juga terluka.
Dia selalu menemani kekasihnya kesana kemari, dengan alasan "dia nggak ada yang nemenin", lalu jika dia menemani kekasihnya, tidakkah dia berpikir bahwa saya juga "nggak ada yang nemenin"?

Saya memang salah, tidak seharusnya saya merebutnya dari pacarnya. Tapi apakah ini sepenuhnya kesalahan saya? Baiklah.. saya tidak akan menyalahkan dia. Saya hanya akan menyalahkan diri saya sendiri. Saya menyesal telah membiarkan diri saya jatuh cinta kepada orang yang salah. Hati saya berkata saya mencintainya, tapi pikiran saya berkata saya harus membencinya. Saya dilema. Seperti kata orang-orang, ikuti kata hati adalah jalan terbaik. Hingga saya selalu mencoba untuk bertahan demi dia. Tapi kini saya rasa dia sudah tidak pantas lagi untuk saya pertahankan. Saya tahu dan saya sadar bahwa dia memang mencintai saya, tapi dia mencintai kekasihnya juga. Dan itu yang masih tidak bisa saya terima. Bahkan disaat saya menghilang darinya seperti ini, usahanya untuk menghubungi saya sangat minim sekali. Pertanyaannya, apakah dia masih mencintai saya, seperti saya mencintai dia, hingga hati ini terluka parah sekali? Saya rasa tidak.
Hari ini, saya meyakinkan diri bahwa dia sudah tidak mencintai saya. Saya meyakinkan diri untuk berhenti mencintainya. Saya menyerah. Saya tidak bisa bertahan lebih lama lagi.

Hari ini, dengan seluruh keikhlasan hati, saya mencoba untuk menerima kenyataan bahwa dia memang harus mempertahankan kekasihnya dibandingkan saya. Saya percaya, ada yang lebih dahsyat yang dipersembahkan Allah untuk saya.
Hati saya yang dulu mempertahankan dia, sudah saya lawan. Dan mudah-mudahan saya berhasil.

Untuk anda, mantan kekasih saya.. Kini, saya melepas anda dari genggaman saya. Jika anda ingin mengingat saya, jangan pernah kenang saya sebagai kekasih anda. Tapi... ingatlah saya sebagai orang yang menguji cinta anda dan kekasih anda. Ingatlah saya sebagai orang yang memperkuat rasa cinta kalian berdua meskipun ada orang ketiga. Ingatlah saya sebagai orang terikhlas di dunia, yang mengikhlaskan cintanya pergi dengan cinta yang lain.
Untuk anda, kekasihnya. Maafkan saya karena pernah membuatnya memalingkan hatinya, maafkan saya karena pernah membuatnya mengkhianati hati anda. Saya berharap dia benar-benar memilih anda setelah saya melepaskannya. Ingatlah saya sebagai orang yang membuktikan bahwa dia benar-benar mencintai anda.

For all of you yang baca postingan ini,
terserah mau berpikiran apa tentang saya. Tapi inilah cinta. Sesuatu yang kamu rasakan, tapi tidak bisa kamu paksakan. Saya tidak menganggap ini aib, saya hanya ingin berbagi cerita dan pengalaman lewat postingan saya ini.
Kamu boleh menghujat atau menghina saya, tapi saya benar-benar harus mengingatkan, bahwa cinta selalu bisa terbagi.. Jadi,
Buat kamu yang sedang dalam hubungan, jagalah dia sebaik-baiknya. Jangan biarkan dia jatuh hati kepada yang lain.
Buat kamu yang sedang menyukai kekasih orang... cukup sekadar suka saja, jangan biarkan itu menjadi cinta kalau tidak mau berujung petaka. Saat kamu menjadi kekasih dari kekasih orang, kamu akan merasakan betapa tersakitinya kamu, apalagi jika jarak menentang hubungan kalian.
Buat kamu yang sedang menyelingkuhi kekasihmu, ingatlah bahwa karma akan selalu mengikuti pelakunya. Sadarlah, jika kamu berselingkuh, kamu bukan hanya menyakiti satu hati saja, tapi banyak hati yang akan tersakiti. Jika kamu menyelingkuhi kekasihmu, berhati-hatilah, karena bisa saja salah satu kekasihmu juga sedang menyelingkuhimu, itu karma. Jadi, pilihlah salah satu yang benar-benar ada di hatimu.

Berdirilah, lawan hatimu jika salah.

Padang, 8 Februari 2015.

Selasa, 16 September 2014

Halo Semester 3!

Nggak kerasa saya udah jadi senior aja. Udah punya junior. Yang cowoknya botak-botak, yang ceweknya pakai rok, kalau pada rajin, pake atasan putih bawahan hitam. Oi tak, tak. Lalala~
Sekarang saya sudah masuk tahun ke dua kuliah, tapi ukt belum juga turun. Ya nasib ya nasib. Apa boleh baut. Oh iya, saya masih tetap di jurusan yang sama, loh! Saya bertahan. Hebat!

Semester 2 kemarin, saya cuma ngambil 15 sks. Sengaja sih ambil cuma segitu. Karena emang saya nggak niat di elektro, jadi dijelek-jelekin aja kuliahnya, biar dipindah ke jurusan yang saya pengin. Saya pikir dengan ngambil 15 sks saja IP saya jadi turun drastis ke satu koma sekian. Tapi ternyata.....



IP saya semester dua lebih tinggi daripada semester satu. Padahal udah sengaja ngambil 15 sks, belajarnya malas-malasan, nggak bikin tugas, dan saat gerimis hanya tinggal butiran, saya nggak dateng, tapi entah kenapa IP saya bisa naik. Entah harus bersyukur atau harus tersungkur. Karena saya tau, dengan IP segitu, saya nggak bakal dipindah ke jurusan yang saya mau. Dan benar aja. Ketika saya kasitau ke mama, beliau bilang, "Nah.. kan bisa tuh. Belajar yang rajin lagi, ya, Nak!" O-ma-gah. Iya, meskipun ada D disana, saya tetap dipuji. Ah, Mama bisa aja.

Dengan IP segitu, pengambilan mata kuliah saya semester ini maksimalnya hanya 22 sks. Ya lumayanlah, ya. Daripada 15 (lagi). Dan, semester ini jadwalnya sungguh acakadut. Luar biasa.

Ah sudahlah, malas bahas kuliah, dah~

Jumat, 25 Juli 2014

Aku Sudah Dewasa

Di usiaku yang sudah bisa ikut pemilihan umum ini, aku merasa bahwa aku sudah dewasa.

Ya, aku sudah dewasa.
Sedikit banyak sudah mengerti artinya cinta.
Tapi masih banyak yang ingin kupertanyakan tentang rasa.
Rasa cinta, kasih, sayang, dan rasa iba.

Aku ingin bertanya sedikit kepada Tuhan, tentang hal yang masih ingin kupertanyakan.

Tuhan...
Apa yang membuat sepasang manusia bisa berjodoh?
Apa tanda-tanda bahwa sepasang manusia berjodoh?

Tuhan...
Apakah setiap manusia yang berjodoh, saling mencinta?
Apakah setiap manusia yang berjodoh, pasti bersua?

Tuhan...
Kapan sepasang manusia dikatakan berjodoh? Apakah saat mereka menikah?
Lantas, kenapa masih ada suami - istri yang salah satunya tak mencintai, atau tak saling mencintai, bahkan ada yang saling menyakiti sampai terjadi pertumpahan darah?

Entah kenapa terlintas pertanyaan seperti ini di kepalaku. Huft.

Jumat, 20 Juni 2014

Arkha Khadabra's Blog Dapat Award

Setelah sekian lama jadi blogger, hari ini saya anggap sebagai hari berprestasi. Saya dapat awards, dua sekaligus. Keren nggak? Bilang keren aja plis, biar saya dan jari saya yang menjamah keyboard ini senang.
Sebelumnya sih saya nggak pernah tau kalau ada award beginian, kalau nggak dapat award, mungkin saya nggak bakal tau award apa sih yang diomongin temen-temen blogger. Huft. Award yang saya dapatin ini namanya The Liebster Award, katanya ini adalah cara untuk mempererat hubungan silatuhrami sesama blogger, ya dengan memberi penghargaan gitu. Super sekali.

Sebelumnya saya sangat berterima kasih kepada saudari aldikee dan saudara feryarifian yang telah memberi (sekaligus memperkenalkan) saya kepada award ini. Saya bukan apa-apa tanpa kalian. *halah* *peyuk satu-satu*

Nah kalau udah dapat award ini, ada beberapa syarat yang harus dilaksanakan supaya awardnya afdhol. Hukumnya sunnah. Dikerjakan berpahala, tidak dikerjakan tidak apa-apa. Maybe. Huehehe. Apa aja syaratnya? Nih:
  • Buat postingan tentang The Liebster Award di blog kita 
  • Jangan lupa untuk memgucapkan terima kasih serta link back kepada orang yang memberi award ke kita 
  • Ceritakan 11 hal tentang diri kita 
  • Jawab 11 pertanyaan yang diberikan sang pemberi award ke kita 
  • Pilih 11 blogger untuk diberikan 11 pertanyaan 
Gampang kan? Gampang lah!

Nah, sekarang saya bakal menceritakan 11 hal tentang diri saya. Jangan kaget ya. Karena sebenarnya ini rahasia, tapi demi award ini, saya rela memberitahunya. #eaaa

  1. Rela mempermalukan diri demi menghibur orang yang saya sayang kalau lagi sedih atau galau. 
  2. Little shy at first. Ya, saya adalah orang yang suka malu kalau pertama kali ketemu sama orang yang udah lama saya kenal di dunia maya. 
  3. Orang yang pertama kali ketemu saya, kebanyakan selalu komen hidung saya. Tapi saya nggak pernah sombong sih kalau orang komen hidung saya bilang mancung, jadi mirip orang Arab atau India gitu. Ya gitu deh, saya kan orangnya nggak sombong. 
  4. Suka travelling, apalagi yang gratisan. 
  5. Hobi makan, apalagi kalau ditraktir. Berharap gendut, tapi nggak pernah kesampaian. Huft. 
  6. Kalau galau, suka nyimpen sendiri. Jarang cerita ke siapapun. Jadi kadang nangis sendiri. 
  7. Suka selfie pas baru bangun tidur, meskipun jarang share di socmed, tapi menjadi kepuasan sendiri melihat kecantikan alami bangun tidur dengan rambut kayak raja hutan. 
  8. Kalau kepengen banget sama sesuatu, harus bisa miliki, sampai kadang ngejamak makan. 
  9. Kalau ngefans sama seseorang, pasti kepo sampai ke akar-akarnya, sampai dapetin cara biar bisa komunikasi sama idola saya itu. 
  10. Suka ngelucu meskipun kadang nggak lucu. 
  11. SUKA SAMA COWOK GENDUT. Ini harus dicapslock supaya kalau ada cowok gendut baca postingan saya yang ini, bisa langsung kontak saya. *PLAK* 
Oke, itu dia 11 hal tentang diri saya. Apalagi yaaa selanjutnya?

Oh ya, saya bakal menjawab pertanyaan dari para pemberi award. Yuk~

Pertanyaan dari Aldikee
  1. Nama lengkap kalian siapa? Ada nama keren atau nama panggilan sewaktu kalian kecil yang unik? Nama lengkap saya itu, Suci Rahma Arkha. Nama panggilan unik dari kecil sampai sekarang itu... UCIN. Entah darimana huruf "N" itu berasal. 
  2. Hal yang paling menjijikan versi kalian apa? Menjijikkan adalah ketika melihat ada orang yang cari muka, kemudian dapet muka. 
  3. Kalo kalian pemimpin, pemimpin seperti apakah kamu? Kalau saya pemimpin, saya.... errrr... gimana ya. Ya, yang jelas memimpin dengan cara pemimpin lah, bukan pimpinan. Memberi contoh, bukan memerintah. 
  4. Handphone ilang, laptop ilang? Atau doi ilang? Hahaha. Errrr... pertanyaan macam apa ini. Handphone aja deh, kalau handphone nya murah. Kalau mahal ya nggak rela. 
  5. Selain ngeblog, passion kalian apa? Kalo cuma ngeblog, ceritain aja gakpapa.Suka hewan peliharaan? Hewan apa? Kasih penjelasan dong. Wah curang nih, pertanyaannya dobel. Passion saya selain ngeblog adalah design grafis. Saya suka hal-hal mengenai teknologi dan segala pembaruannya. Tapi entah kenapa passion saya yang ini ditentang oleh orang tua dan keluarga. Saya nggak suka hewan peliharaan, apapun itu. Ngurus diri aja susah.. 
  6. Buat cowok: Megan Fox atau Paris Hilton? Alasan nya? Buat cewek : Taylor Laurtner apa Downey Jr.? Alasan nya? Taylor Lautner. Alasannya... karena dia kharismatik, pokoknya menawan lah. 
  7. Apa yang kalian lakukan kalo ada temen yang suka curhat dengan tema, bahkan cerita yang sama? Minimal saya bakal dengerin. Setelah itu paling kasih saran, dari saran terbaru sampai saran yang sama seperti sebelumnya. 
  8. Kalo kalian punya mesin waktu, kesalahan fatal apa yang kalian perbaiki di masa silam? Pengen kembali ke masa dimana saya ngeladenin 'dia' yang sekarang menjadi seseorang yang susah banget buat dilupain. *melipir* 
  9. Lasagna atau Pecel lele? Hahahaha. Pecel Lele lah, apalagi kalau pakai sambel terasi. Beuh pasti enak banget!!! 
  10. Pakaian, style atau gaya apa yang kalian suka? Bisa ngasi gambar juga. Style yang nggak lebai lah pastinya. Gaya yang santai, tapi tetep cool. Ala-ala rocker gitu. 
  11. Ibu tiri apa Bapak Tiri? Hahaha. NGGAK DUA-DUANYA. TIDAAAAAAAAKKKKK!!!!! *telen monitor* 
Pertanyaan dari feryarifian
  1. Suka Travelling gak? Suka banget. Apalagi rame-rame sama temen yang sama gilanya, seru, sama asik. 
  2. Suka Pantai gak? Kalau suka Pantai apa yang paling berkesan buat kalian? Suka dong. Pantai paling berkesan itu Pantai Pulau Pagang. Soalnya saya disana bisa snorkeling, lari-lari ala film india tanpa peduli siapa yang lihat. 
  3. Suka curhat di blog? Hampir semua isi blog saya itu curhat, tentang kejadian sehari-hari yang pernah saya alami. 
  4. Genre musik kesukaan kalian apa? Suka semua genre sih, tergantung lagunya aja. Tergantung mood dan suasana juga. 
  5. Apa band favorit kalian? PARAMORE. Dari saya masih belum tumbuh bulu ketek sampai bulu ketek udah kayak rambut sendiri, saya suka paramore. Mungkin gara-gara vocalistnya mirip sama saya. 
  6. Pernah dapet apa dari ngeblog? Dapet pacar. HAHAHAHAHA. 
  7. Penting mana pacar sama blog? Penting dua-duanya. Tapi untuk blog yang masih belum bisa menghasilkan, enakan sama pacar, karena bisa makan gratis..... *DOR* 
  8. Kalau hari libur mandi berapa kali? Sekali aja cukup, hemat air. Kasihan saudara saudari kita disana yang kekurangan air. 
  9. Kalau ngupil pake jari apa? Kelingking. Walaupun kecil, tapi lebih cepat menghasilkan. 
  10. Kira-kira umur berapa kalian bakalan nikah? Target umur 25 atau 26 sih, mau lebih ngejar ke karir dulu. Tapi kalau lebih cepat atau lebih lambat dari target, itu kuasa Allah. 
  11. Harapan dan cita-cita saat ini? Harapan saya saat ini adalah bisa punya usaha sendiri, pengen banget mulai cari uang dari sekarang, biar bisa beli apa yang saya mau. Cita-cita saat ini sih jadi pengusaha, tapi kurang sejalan sama jurusan saya di kampus saat ini yang kalau lulus nanti harus menuntut saya buat menjadi guru. 
Eh udah abis aja nih pertanyaannya, nggak nyadar. Huehehehe. Okeee mari lanjut.

Tibalah saatnya giliran saya buat kasih The Liebster Award. Siapa saja orangnya? Ini dia~
Apa aja pertanyaan dari saya? Simak yah!
  1. Kebiasaan buruk apa yang nggak bisa kamu hentikan sampai sekarang? 
  2. Pernah nggak ngerasa nyesel kenal sama orang? Kok bisa nyesel? 
  3. Paling anti sama kata apa? Satu kata aja cukup. Kenapa anti sama kata itu? 
  4. Pernah nggak ngerasa dicintai banget sama orang? Kenapa bisa ngerasa gitu? 
  5. Suka koleksi barang apa? 
  6. Pernah punya keinginan buat terlahir kembali dengan gender berbeda nggak? Kenapa? 
  7. Punya kisah yang bisa bikin kamu nangis kalau ngingatnya nggak? Bisa diceritain? 
  8. Pernah ngerasa nggak dihargai sama seseorang nggak? Kenapa ngerasa nggak dihargai? 
  9. Ada nggak sih mantan yang bikin kamu keinget sama dia terus? Kok bisa inget terus? 
  10. Kalau kamu punya kesempatan buat jadi presiden Indonesia, apa hal pertama yang bakal kamu lakuin? 
  11. Pernah LDR sampai bela-belain nyamperin pacar kamu nggak? 
Oke, itu pertanyaan dari saya. Bagi yang saya kasih award, selamat ya! Selamat meneruskan award ini, selamat menjawab pertanyaan dari saya! Terima kasih juga bagi yang sudah mampir :D

Bye~ Arkha Khadabra~ *cring*

Minggu, 15 Juni 2014

Pagang Island, Surganya Sumatera Barat

3 minggu yang lalu, saya melakukan apa yang biasanya bule lakukan (read: menghitamkan diri di pantai). Hush! Jangan berpikiran negatif. Saya cuma main-main di pantai. Bedanya sama bule sih.... saya nggak pakai bikini. Sudahlah, jangan bahas bikini.

Bali? No. Sudah terlalu mainstream. Pantai di Bali terlalu ramai penduduk, saya takut kehabisan oksigen disana. Jadi saya cari pantai yang dekat saja. Setelah kepo tentang pantai yang ada di Sumatera Barat, saya dapat info tentang pulau yang pantainya bagus, dan tidak ramai pengunjung pastinya; Pulau Pagang. Kenapa saya cari yang tidak ramai pengunjung? Ya lebih bebas aja.
Oke, next.

Sebelum ke tekape, kita harus nyebrang dulu dari Pantai Pesona menggunakan boat.

"Kita mau nyebrang, nich..."
Eh, ada kamera... Ciiiis~
Sebelum nyebrang ke Pulau Pagang, saya dan rombongan nyebrang ke Pulau Sikuai dahulu sekitar 30 menitan. Begini lah penampakan Pulau Sikuai:

Pulau Sikuai
"Eh, ada ubur-ubur."
"Godain, ah..."

"Yah.... Mati"

Entahlah

"Ak.... Sakit juga ya loncat begini"

Whooooooaaaaaa

Sikuai dari sudut pandang berbeda

Setelah foto-foto di Pulau Sikuai dan ganti baju, saya dan rombongan mulai menyebrang lagi, kali ini ke Pulau Pagang, ya... Lebih bagus daripada Pulau Sikuai.

*10 menit kemudian*

"Oh... Gini toh Pagang. Bagus. Airnya biru, pasirnya putih halus. Keren" #testimoniPulauPagang #bukanOnlineShop


Keindahan Dunia Minang

Pagang Island


Saya melihat keindahan yang luar biasa di Pulau ini. Nggak kalah kece lah sama Bali.
Pasir putih? Iya.
Air biru? Sebiru langit.
Ada terumbu karang? Ya jelas.
Ikan-ikan kecil? Nemo? Ada dooong.
Hiu? Errrr... Jangan sampai!

Sesampainya di Pulau Pagang ini, saya dan rombongan menikmati indahnya pemandangan pantai sambil menikmati enaknya nasi padang. Paket lengkap dong.
Setelah makan, foto-foto bentar sambil nurunin makanan, dan siap-siap untuk snorkeling. Yeay! Snorkeling!!! *excited* *mata berbinar-binar* *ada pelangi di bola mataku* *halah* *pakai pengaman buat snorkeling*

Oke, saatnya snorkeling. Abang Tued (Guide) bergerak duluan, mencari spot yang paling bagus untuk snorkeling supaya nanti bagus ketika foto-foto underwater. *ngikutin bang Tued keliling-keliling*
Setelah sekian lama bang Tued keliling-keliling, akhirnya dapat spot paling bagus buat foto underwater. Saya mencelupkan kepala sedikit ke dalam air untuk melihat bagaimana spot yang dimaksud bang Tued. Terumbu karang yang indah, disertai ikan-ikan kecil yang lucu. Iya, ini tempat paling tepat.

"Eh, pelampungnya dilepas aja, biar nggak susah pas nyelam," kata bang Tued.

"Oke, Bang," jawab saya dan kak Qeii sambil melepas pelampung.

"Eh, agak kesini dong, disini lebih bagus pemandangan bawah airnya," ujar bang Tued menyuruh saya dan kak Qeii supaya lebih ke tengah.

"Dalam nggak bang? Saya nggak bisa renang," kata saya sambil menaikkan alis mata.

"Enggak kok..."

Saya pun mengikuti kata bang Tued, saya pikir disana nggak dalam, ternyata....
"Blupblupblupblup.........." kak Qeii langsung menarik tangan saya. Sial nih bang Tued, udah dibilangin saya nggak bisa renang, eh malah boong. Untung ada kak Qeii disamping saya, kalau enggak, udah tenggelam nih. Saya ini orangnya gampang panik, sekali kejadian, nggak mau ngulangi lagi. Jadi, saya nggak akan ngikutin bang Tued untuk semakin ke tengah lagi.

Saya bilang, "Udah, Bang. Biarin deh hasil fotonya nggak bagus-bagus amat juga gapapa, yang penting ada fotonya."

Bang Tued ngetawain saya sambil ngomong, "Hahaha makanya belajar renang dong!"

Pret. Ini anak orang udah hampir tenggelam karenanya, malah diketawain. Bang Tued minta di-dor nih. *DOR*
Setelah bincang-bincang nggak lucu sama bang Tued, akhirnya saya minta dijepret gimanapun hasilnya.

*JEPRET* *JEPRET*

Cuma dua foto...... Nggak perlu banyak-banyak. Biar eksklusif, dua aja cukup.  padahal pengen banyak, tapi nggak bisa snorkeling dengan baik. Hasilnya kurang maksimal gara-gara terlalu ke permukaan. :(

Semetara itu, tetangga sibuk selfie underwater

Soksokan......

Setelah hampir menghembuskan nafas terakhir  tenggelam dan foto-foto dibawah air, saya duduk sejenak untuk istirahat. Huft. Capek. Asin.

"Udah, ayo kita tracking. Disana ada batu gede tuh. Bagus foto disana," ujar bang Tued sambil menunjuk ujung pulau.

"Ayo, Bang," kata saya lemes.

Kami kembali ke tempat kami meletakkan tas, dan bersiap-siap untuk tracking. Setelah bersiap-siap, perjalanan dimulai...
Di ujung pulau, kami menemukan mata air, airnya dingin sekali, sejuk... Bang Tued meminum air tersebut, dan menyuruh rombongan kami untuk meminum juga. Saya nggak ikutan minum, soalnya nggak haus. Huh. Setelah beberapa menit bertingkah seperti orang pedalaman yang bahagia minum air langsung dari mata air, kami melanjutkan perjalanan ke batu besar yang ada di ujung pulau. Awas, batu-batunya licin.

*sampai di batu besar ujung pulau* *foto-foto*



"Halo dunia!" kata pak Friz

Bang Agus nuntut ilmu dulu ya, Dek.
Setelah capek tracking cuma demi minum air langsung dari mata air dan cuma buat foto di batu gede, saya dan rombongan balik ke tempat dimana barang-barang kami letakkan.
Di jalan balik, saya nemu umang-umang kecil, bagus, warnanya putih. Saya langsung mikir dan berkata dalam hati, "Boleh juga nih bawa pulang, untuk oleh-oleh anak kos."

Umang-Umang
"Lepaskan akuuuu!!!"

Sampai di tempat istirahat, kami gantian mandi satu persatu. Setelah semua anggota rombongan mandi, sekitar jam 4 sore, kami balik ke Pesona Beach lagi. Huh, liburan pantai kali ini sungguh seru dan melelahkan.

Sudah, ini saja ceritanya. Yang ke Padang, jangan lupa liburan ke Pulau Pagang, nggak bakal nyesel. Nggak kalah sama Bali, serius!!!

Jumat, 13 Juni 2014

Pilu Merindu

Aku merindu....
Tentang sesuatu yang dulu sering membuatku tersipu malu
Tentang sesuatu yang dulu sering membuatku terharu
Tentang sesuatu yang dulu sering membuatku terpaku

Aku merindu...
Meskipun tidak tahu apa arti rindu
Meskipun rindu membuatku pilu
Meskipun rindu dapat membunuhku

Aku merindu...
Sesuatu yang dulu membuatku menggila
Sesuatu yang dulu membuatku tersenyum bahagia
Sesuatu yang kini membuatku meneteskan air mata

Aku merindu....
Meskipun pilu
Aku akan tetap merindu

Pilu Merindu......

Padang, 13 Juni 2014

Si Perindu yang Tak Tahu Malu