Bali? No. Sudah terlalu mainstream. Pantai di Bali terlalu ramai penduduk, saya takut kehabisan oksigen disana. Jadi saya cari pantai yang dekat saja. Setelah kepo tentang pantai yang ada di Sumatera Barat, saya dapat info tentang pulau yang pantainya bagus, dan tidak ramai pengunjung pastinya; Pulau Pagang. Kenapa saya cari yang tidak ramai pengunjung? Ya lebih bebas aja.
Oke, next.
Sebelum ke tekape, kita harus nyebrang dulu dari Pantai Pesona menggunakan boat.
"Kita mau nyebrang, nich..." |
Eh, ada kamera... Ciiiis~ |
Pulau Sikuai |
"Eh, ada ubur-ubur." |
"Godain, ah..." |
"Yah.... Mati" |
Entahlah |
"Ak.... Sakit juga ya loncat begini" |
Whooooooaaaaaa |
Sikuai dari sudut pandang berbeda |
Setelah foto-foto di Pulau Sikuai dan ganti baju, saya dan rombongan mulai menyebrang lagi, kali ini ke Pulau Pagang, ya... Lebih bagus daripada Pulau Sikuai.
*10 menit kemudian*
"Oh... Gini toh Pagang. Bagus. Airnya biru, pasirnya putih halus. Keren" #testimoniPulauPagang #bukanOnlineShop
Keindahan Dunia Minang |
Pagang Island |
Saya melihat keindahan yang luar biasa di Pulau ini. Nggak kalah kece lah sama Bali.
Pasir putih? Iya.
Air biru? Sebiru langit.
Ada terumbu karang? Ya jelas.
Ikan-ikan kecil? Nemo? Ada dooong.
Hiu? Errrr... Jangan sampai!
Sesampainya di Pulau Pagang ini, saya dan rombongan menikmati indahnya pemandangan pantai sambil menikmati enaknya nasi padang. Paket lengkap dong.
Setelah makan, foto-foto bentar sambil nurunin makanan, dan siap-siap untuk snorkeling. Yeay! Snorkeling!!! *excited* *mata berbinar-binar*
Setelah sekian lama bang Tued keliling-keliling, akhirnya dapat spot paling bagus buat foto underwater. Saya mencelupkan kepala sedikit ke dalam air untuk melihat bagaimana spot yang dimaksud bang Tued. Terumbu karang yang indah, disertai ikan-ikan kecil yang lucu. Iya, ini tempat paling tepat.
"Eh, pelampungnya dilepas aja, biar nggak susah pas nyelam," kata bang Tued.
"Oke, Bang," jawab saya dan kak Qeii sambil melepas pelampung.
"Eh, agak kesini dong, disini lebih bagus pemandangan bawah airnya," ujar bang Tued menyuruh saya dan kak Qeii supaya lebih ke tengah.
"Dalam nggak bang? Saya nggak bisa renang," kata saya sambil menaikkan alis mata.
"Enggak kok..."
Saya pun mengikuti kata bang Tued, saya pikir disana nggak dalam, ternyata....
"Blupblupblupblup.........." kak Qeii langsung menarik tangan saya. Sial nih bang Tued, udah dibilangin saya nggak bisa renang, eh malah boong. Untung ada kak Qeii disamping saya, kalau enggak, udah tenggelam nih. Saya ini orangnya gampang panik, sekali kejadian, nggak mau ngulangi lagi. Jadi, saya nggak akan ngikutin bang Tued untuk semakin ke tengah lagi.
Saya bilang, "Udah, Bang. Biarin deh hasil fotonya nggak bagus-bagus amat juga gapapa, yang penting ada fotonya."
Bang Tued ngetawain saya sambil ngomong, "Hahaha makanya belajar renang dong!"
Pret. Ini anak orang udah hampir tenggelam karenanya, malah diketawain. Bang Tued minta di-dor nih. *DOR*
Setelah bincang-bincang nggak lucu sama bang Tued, akhirnya saya minta dijepret gimanapun hasilnya.
*JEPRET* *JEPRET*
Cuma dua foto...... Nggak perlu banyak-banyak. Biar eksklusif, dua aja cukup.
Semetara itu, tetangga sibuk selfie underwater |
Soksokan...... |
Setelah hampir
"Udah, ayo kita tracking. Disana ada batu gede tuh. Bagus foto disana," ujar bang Tued sambil menunjuk ujung pulau.
"Ayo, Bang," kata saya lemes.
Kami kembali ke tempat kami meletakkan tas, dan bersiap-siap untuk tracking. Setelah bersiap-siap, perjalanan dimulai...
Di ujung pulau, kami menemukan mata air, airnya dingin sekali, sejuk... Bang Tued meminum air tersebut, dan menyuruh rombongan kami untuk meminum juga. Saya nggak ikutan minum, soalnya nggak haus. Huh. Setelah beberapa menit bertingkah seperti orang pedalaman yang bahagia minum air langsung dari mata air, kami melanjutkan perjalanan ke batu besar yang ada di ujung pulau. Awas, batu-batunya licin.
*sampai di batu besar ujung pulau* *foto-foto*
"Halo dunia!" kata pak Friz |
Bang Agus nuntut ilmu dulu ya, Dek. |
Di jalan balik, saya nemu umang-umang kecil, bagus, warnanya putih. Saya langsung mikir dan berkata dalam hati, "Boleh juga nih bawa pulang, untuk oleh-oleh anak kos."
Umang-Umang |
"Lepaskan akuuuu!!!" |
Sudah, ini saja ceritanya. Yang ke Padang, jangan lupa liburan ke Pulau Pagang, nggak bakal nyesel. Nggak kalah sama Bali, serius!!!
karena Bali terlalu mainstream. ahahahahahaha
BalasHapusnggak nyesel dah kesana, walopun pulang2 kulit jadi lebih coklat eksotis gimana gitu, tapi itulah suatu kenikmatan dari berlibur ke pantai.
terimakasih UCIN unruk rekomendasinya buat liburan ke Padang.
Where's the next place for our journey? Hahahahaha
Yuhuuuu main-main kesini lagi ya kakaknya~
HapusBagaimana dengan Lombok? Mari kita snorkeling lagi di pantai berbeda, terus mendaki puncak gunung tertinggi ke 2 di Indonesia, mount Rinjani. Muhehehee
wih, asik juga bisa snorkeling. Dari dulu gue pengen banget bisa snorkeling tapi belum kesampean
BalasHapusnice trip :)
Di Malang kan banyak pantai tuh, coba snorkeling disana aja :p
Hapusiya banyak, tapi kebanyakan Pantai di Malang itu langsung berhadapan ke samudra selatan. Jadi ombaknya gede banget dan udah ada larangan gak boleh berenang hampir di setiap pantainya
HapusWah!
BalasHapusGue penasaran banget foto underwaternya pake gadget apa ?!
Info yaa :D
Regard,
www.travelshroom.com
Itu pakai camera digital Nikon CoolPix AW100 :D
Hapus